Suasana kelas pada jam terakhir ini memang kacau. Apa lagi yang
bisa membuatnya kacau selain tidak adanya guru yang mengajar. Lee sonsaengnim
yang harusnya mengajar terpaksa meninggalkan kelas karena ada suatu masalah.
Walaupun kelas begitu ribut, Min Ji tetap diam di bangkunya. Ia tampak seperti
sedang memikirkan hal yang sangat penting.
“Min Ji-ya!! Ayo temani aku ke toilet!” ajak salah seorang teman
sekelasnya.
“Pergi saja sendiri! Aku sedang sibuk.” Min Ji tampak kesal
karena temannya tersebut mengacaukan pikirannya. Ia kembali berpikir keras.
Hanya tersisa satu jam lagi hingga ia memberi sebuah jawaban.
Min Ji P.O.V
Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku mengorbankan perasaan
Yoon Hee?? Tidak. Tidak. Aku tidak boleh melakukannya. Apa aku harus mengatakan
tidak? Tapi aku menyukainya!!!! Aaaaarrrrggghhhh……. Bagaimana ini???
Ini salah Yoon Hee. Harusnya Yoon Hee tidak memperkenalkannya
padaku. Harusnya ia menyembunyikannya dariku. Aku juga salah. Tidak seharusnya
aku tertarik padanya. Ia milik Yoon Hee. Yoon Hee lah yang terlebih dulu
mengenalnya. Tidak. Tidak. Ini juga salah namja itu. Ia harusnya tertarik pada
Yoon Hee. Bukan aku.
Sial!!! Sekarang apa yang harus aku lakukan? Yoon Hee sangat
baik padaku. Aku tidak seharusnya mengecewakannya. Tapi bukankah Yoon Hee bisa
menerima keadaan ini? Dia sendiri yang mengatakannya. Yaaa…. Eotteokhae??? Dasar
namja babo!! Kau benar-benar membuatku gila!!!
Author P.O.V
Flashback 2 days ago
“Mianhae, Yoon Hee-ya. Jinjja. Aku tidak tau akan jadi seperti
ini,” Min Ji berkali-kali meminta maaf pada sahabatnya itu.
“Gwenchanha. Ini bukan salahmu.”
Min Ji diam. Ia tidak tau harus mengatakan apa. Ia tidak tau
jika Yoon Hee memiliki perasaan terhadap namja tersebut. Ia memang kurang peka.
Berkali-kali ia menyalahkan dirinya sendiri atas kekurangannya tersebut. Walau
bagaimanapun, ini juga bukan salah Min Ji. Bukan salah Yoon Hee. Juga namja itu.
Tidak ada yang pantas disalahkan.
“Min Ji-ya. Kau hanya harus yakin pada perasaanmu. Aku tidak
ingin kau membuat keputusan yang salah dan menyesalinya.” Yoon Hee mencoba
berbesar hati. Bagaimanapun, ia juga tidak bisa menghalangi Min Ji. Memang
benar Yoon Hee tertarik pada namja itu. Tapi Min Ji juga memiliki perasaan
padanya. Namja itupun demikian.
Flashback ends
Min Ji benar-benar berada di posisi sulit. Ia tidak bisa
melepaskan namja yang disukainya. Namun, ia juga tidak bisa mengorbankan
perasaan Yoon Hee. Bagaimana bisa ia berkencan dengan namja yang ditaksir
sahabatnya sendiri. Pasti menyakitkan.
Setelah melalui perang hati dan logika, akhirnya Min Ji
mengambil sebuah keputusan. Ia berharap keputusannya tersebut tepat dan tak
akan disesalinya. Min Ji menarik napas panjang. Ia meraih ponselnya dan mulai
mengetikkan sebuah pesan.
Kriiiiiiiingggggggg~~~ Krrrrrriiiiiiiiiiiinnnnnnnggggg~~~~~~
Bel kebebasanpun
akhirnya menemukan bunyinya. Min Ji lalu berlari ke kelas Yoon Hee.
“Yoon Hee-ya!! Temani aku makan siang. Kali ini aku yang bayar.
Aku benar-benar lapar.” Min Ji dengan
semangatnya menarik tangan Yoon Hee saat
gadis itu baru keluar dari kelasnya.
“Mwo??? Ada apa denganmu?? Bukankah kau…..,” Yoon Hee terkejut
dengan ajakan Min Ji. Seingatnya Min Ji memiliki janji lain hari ini.
“Sudahlah. Lupakan saja. Masih banyak yang menungguku di luar
sana. Tidak seharusnya dia terlibat dengan kita. Hahahhaaaaa………” Min Ji tertawa.
Yoon Hee mengerti. Ia pun ikut tertawa.
********
0 comments:
Post a Comment