Tidak
ada reaksi dari Junho. Hanna merasa perlu mengulang pertanyaannya. “Apa kau
pernah menyimpan perasaan padaku? Apa benar kau memang pernah menyukaiku
seperti yang digosipkan orang-orang?”
“Mwo?”
Junho tidak menyangka Hanna menanyakan hal ini. “Apa maksudmu?” Ini cukup
menggelikan bagi Junho. Ia pun tertawa kecil.
“Ya!!
Jangan menertawaiku! Jangan pura-pura tidak tau. Dulu ada banyak gosip tentang
kita. Aku hanya ingin mengetahui kebenarannya.”
Hanna
menunggu jawaban Junho. Tidak penting memang. Namun bagi Hanna, ini cukup
penting untuk menjawab rasa ingin tahunya. Yah, meskipun ini hanya masa lalu,
ia tetap ingin mengetahui kebenarannya.
Junho
ragu. Apa ia harus benar-benar berkata jujur atau tidak. “Benar. Itu benar. Bagaimana
denganmu?”